EVENT EVENT DI KOTA SOLO 2014


International Indonesia Mask Festival 2014

Lestarikan Topeng, Solo Gelar IIMF 2014
 Guna melestarikan serta mengembangkan topeng sebagai warisan budaya serta sebagai promosi seni pertunjukan dalam rangka membentuk pasar ekonomi kreatif sektor topeng, Pemerintah Kota Surakarta mengelar acara Indonesia International Mask Festival (IIMF) 2014 pada tanggal 14 – 15 September 2014 di Benteng Vastenburg dan ISI Surakarta.
IIMF merupakan ajang pertemuan seni topeng dari dalam dan luar negeri yang pertama diselenggarakan di Indonesia. Tema yang diangkat adalah ”The Greatest Panji”. Pagelaran ini diikuti oleh 5 Delegasi luar negeri dan 10 Delegasi dalam negeri.
Topeng adalah warisan nenek moyang dan bagian dari sejarah serta kebudayaan dunia. . Topeng tidak hanya digunakan sebagai simbol dan ritual maupun upacara adat, tetapi berkembang menjadi perwujudan karakter-karakter tertentu dalam seni pertunjukan yang memiliki nilai estetika. Penyelenggaraan Indonesia International Mask Festival (IIMF) sebagai festival topeng berskala internasional akan membuat seni pertunjukan topeng bukan hanya sebagai subjek kesenian, tetapi juga sebagai koneksi semangat kebersamaan dalam keanekaragaman budaya di Indonesia dan dunia.
Indonesia International Mask Festival 2014
Opening ceremony Indonesia International Mask Festival (IIMF) 2014, Minggu (14/9) malam di Benteng Vastenburg berlangsung meriah.
Pesta kembang api mewarnai pembukaan acara, menampilkan Semarak Candra Kirana Art Center berkolaborasi dengan Red Batik dan perwakilan delegasi. Event kali pertama digelar ini dibuka oleh Direktur Jenderal Ekonomi Kreatif Berbasis Media Desain Iptek Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Harry Waluyo. 
Wakil Walikota Solo Achmad Purnomo dan Ketua Panitia IIMF 2014 Juju Masunah, juga Direktur Seni Pertunjukan dan Industri Musik Kemenparekraf juga turut hadir.
Dalam sambutan dibacakan Harry Waluyo, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu, mengatakan IIMF mengangkat satu repertoire seni pertunjukan multidisiplin, yakni seni rupa, kerajinan, seni pertunjukan, bahkan film.
“Dengan mengangkat satu repertoire topeng, kita dapat melibatkan subsektor ekonomi kreatif lainnya dan banyak seniman yang tampil. Diharapkan festival ini menjadi salah satu promosi karya-karya mereka agar dikenal dan diapresiasi lebih luas,” ujarnya.Gelaran malam pertama event bertema ‘The Greatest Panji’ itu menampilkan delapan grup. Selain kolaborasi Semarak Candra Kirana Art Center dengan Red Batik dan perwakilan delegasi, ada  Through The Mask (Kamboja), Reyog Ponorogo (Ponorogo), Maya Dance Theatre (Singapore), Duta Seni Krakatau Steel (Cilegon), Sanggar Topeng Purwa Kencana (Cirebon), Anak Seni Asia (Malasyia) dan Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Utara (Jakarta).
Dua penari muda Asia Tenggara, Chy Ratana dari Kamboja dan Boby Ari Setiawan dari Jawa Tengah, Indonesia menampilkan Through The Mask. Keduanya berkolaborasi menampilkan kekuatan dan keganasan tradisional hanya untuk menanggalkan topeng mereka dan menampilkan gerakan atletis dan ekspresif menjadi kontemporer dan abadi.
Di penampilan selanjutnya, suguhan kesenian Reyog Ponorogo tetap menarik penonton. Membawakan cerita Prabu Klono Sewandono melamar Dewi Songgolangit, Reyog Ponorogo sebagai seni tradisi menunjukkan potensinya sebagai seni tradisi berkualitas.

Kemeriahan SIPA 2014

Presiden Terpilih Hadiri SIPA 2014  
Solo Internasional Performing Arts (SIPA) bertema “Generation of world Culture” yang diselenggarakan Kamis (11/9/2014) hingga Sabtu (13/9/2014) di Benteng Vastenburg berlangsung meriah. Ribuan orang menyaksikan gelaran SIPA yang berlangsung tiga hari berturut turut. Dengan tema “Generation Of World Culture”, SIPA 2014 menyajikan performer-performer dari beberapa negara di dunia dan dari Indonesia.
Ketua SIPA, Irawati Kusumorasri, mengatakan gelaran tahun ini menghadirkan beberapa pembaharuan dibanding tahun lalu. Ada delapan negara yang akan ikut memeriahkan SIPA tahun ini. Guna menarik perhatian pengunjung, secara merata grup unggulan telah dibagi secara merata selama tiga hari pertunjukan. 
Kemeriahan SIPA memantik perhatian mantan Walikota Surakarta Joko Widodo. Presiden terpilih tersebut rela balik ke kampong halaman untuk melihat pertunjukan SIPA di hari kedua. Sesampai di Benteng Vastenburg Jokowi disambut oleh Wakil Walikota Solo, Ahmad Purnomo, serta Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Solo, Eny Tyasni Suzana.
Selain itu juga  mendapat sambutan riuh dari penonton yang hadir, ia pun sempat melambaikan tangan untuk menyapa masyarakat Kota Bengawan yang datang. Saat masuk Jokowi langsung disuguhi delegasi ke-4 dari Riau, dilanjut dengan delegasi ke-5 dari filipina, dan delegasi ke-6 dari kepulauan seribu.

Menurut Jokowi, SIPA merupakan pertunjukan yang perlu dilestarikan dan dikembangkan. Karena pertunjukan tersebut dapat mengangkat hubungan kebudayaan. “SIPA merupakan sebuah Diplomasi Budaya yang sudah digelar Solo sejak enam tahun yang lalu. Ada sebuah hubungan antar kota dengan kota, negara dengan negara, bahkan rakyat dengan rakyat” katanya.

Penyelenggaraan Solo Batik Fashion (SBF) ke-6 yang digelar di Benteng Vastenburg 5-7 September 2014 berlangsung meriah. Ratusan penonton sangan antusias dalam menikmati event yang di gelar oleh Pemerintah Kota Surakarta setiap tahunnya itu.

Dalam sambutannya Wakil Wali Kota Surakarta Achmad Purnomo mengatakan, keberadaan SBF yang keenam ini berperan penting dalam mewarnai perkembangan industri fashion batik di Kota Solo. 

Hal ini membuktikan bahwa desainer Solo mampu mengaplikasikan batik klasik di era modern sekarang. “Ini tantangan bagi kita semua agar batik bisa diterima semua kalangan,” jelasnya.

Sebanyak 37 desainer lokal ikut ambil bagian dalam fashion show selama tiga hari yang digelar di Benteng Vastenburg itu. 

Solo Batik Fashion adalah event fashion yang sudah diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Solo yang tahun ini memasuki tahun ke-6 dimana didalam event ini para Designer Independen, Industri Batik dan UKM batik bisa mempresentasikan karya-karyanya.
Adapun tema acara Solo Batik Fashion yang ke 6 adalah “ 24 Hours Style “. Dengan tema ini diharapkan seluruh Designer dapat menggali potensi Indonesia untuk dikembangkan menjadi busana yang universal.
Kreatifitas diharapkan muncul dari setiap karya yang dihadirkan sehingga akan menjadii terobosan dan perbincangan dunia mode di Indonesia.

KIrab Dewa Bumi 2014

Pelaksanaan Kirab Dewa Bumi (Kongco Hok Tik Cing Sien) yang dilakukan umat Tri Dharma Klenteng Tien Kok Sie Pasar Gedhe minggu (7/9) berlangsung meriah. Animo masyarakat sangat tinggi dibuktikan dengan menyaksikan kirab di sepanjang rute.

Walikota Surakarta FX Hadi Rudyatmo membuka kirab dewa bumi ditandai dengan penyerahan bendera merah putih kepada paskibraka yang juga peserta kirab. Satu persatu peserta kirab mulai jalan sesuai rute. Kegiatan kirab bertambah meriah karena disertai pertunjukan liong dan barongsai. Keduanya memberi suguhan menarik bagi masyarakat sekitarnya.

Dalam sambutannya Walikota mengatakan, Kota Solo merupakan kota budaya yang harus dilestarikan oleh masyarakat. Kirab bumi merupakan budaya tionghoa yang setiap tahun dirayakan oleh masyarakat tionghoa yang tinggal di Kota Solo. Untuk itu, kedepan perayaan kirab bumi bisa diagendakan dalam event tahunan yang akan masuk kalender event Pemerintah Kota Surakarta.

Kota Solo sendiri telah menyanddang Kota yang nyaman ditinggali peringkat dua se Indonesia. Untuk itu, kewajiban masyarakat Kota Solo harus menjaga agar para turis nyaman tinggal di Kota Solo. Misalnya dengan budaya memiliki, budaya gotong royong, dan budaya melestarikan.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
MY BLOG !! © 2012 | Designed by Meingames and Bubble shooter